Tuesday, May 8, 2018

Peterpan Series - Do Kyungsoo | Korean Stuff Addict

# Do Kyungsoo

Aku membuka sebuah buku yang sedikit usang dan menampilkan banyak wajah bahagia disana, beberapa juga menampilkan wajah konyol yang membuatku tertawa kecil. Setelah membalik beberapa lembar tanganku berhenti pada sebuah lembar yang kubatasi dengan pita.

Album kelulusan itu mengingatkanku kembali pada seseorang yang tengah membaca buku  pada foto itu, aku mengambilnya secara diam-diam waktu itu. Mimik serius yang ia tunjukkan tidak mengurangi sedikitpun kecantikan yang ada diwajahnya. Bagiku ia bahkan lebih cantik dari Wendy ataupun Cinderella. Hanya dia yang bisa membuat hatiku berdebar.

Kubalik lagi lembaran itu dan menampilkan fotoku bersamanya, dia tersenyum bahagia sambil memeluk tanganku erat. Ah...aku merindukannya.

//Flashback

“Kyungsoo-a, kau sudah melihat pengumuman?” dia berteriak kearahku, berbeda denganku wajahnya terlihat sangat bahagia. Aku mengangguk pelan berusaha tersenyum.

“Kita lulus Kyungsoo-a..” dia memekik girang sambil menggenggam tanganku. Aku memandang lekat wajahnya, aku akan merindukannya. Dia berhenti tertawa dan tersenyum lembut padaku.

“Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak bahagia? Kau benar-benar aneh, apa kau ada masalah?” ia bertanya dengan beruntun membuatku tidak bisa berkata-kata. Lidahku terlalu kelu untuk menjawab semua pertanyaannya. Aku menggeleng dan ganti menggenggam tangannya.

“Yoo Eun-a, aku bahagia tapi..” aku menggantungkan kalimatku membuat dahinya berkerut.

“Yoo Eun-a, aku akan melanjutkan kuliahku di Amerika..” dia sepenuhnya diam, kurasakan tangannya melemas, aku hanya mampu mengelusnya lembut. Dan sepersekian detik berikutnya air mata telah menetes dipipi putihnya.

“Jangan menangis!” aku mengusap pipi penuhnya yang seperti Tinkerbell, ya menurutku pipinya memang chubby seperti Tinkerbell.

“Aku tidak akan meninggalkanmu” aku menatap matanya dalam dan itu cukup untuk membuat dada ini berdebar tak karuan. Dia hanya diam.

“Aku akan terus berpegang padamu..” tapi dia malah melepaskan tanganku dan pergi menjauh.

//

Maafkan aku Park Yoo Eun...

Aku menutup buku tebal ditanganku ini dan memasukkannya kedalam tasku. Sebentar lagi pesawatku akan mendarat. Kuharap dia tidak melupakan hari ini. Seminggu yang lalu aku telah mengiriminya sebuah surel.

Aku sudah sangat merindukannya. Merindukan caranya menatapku, caranya berbicara padaku yang selalu membuatku tidak mengalihkan perhatian sedikitpun, merindukan senyumannya untukku. Aku merindukan caranya membuat hatiku berdebar lebih cepat dari biasanya. Aku merindukan semua tentangnya.

Apakah kau masih mengingatku?

Sudah kubulatkan dalam hati bahwa apapun yang terjadi, aku akan menemuinya walaupun untuk keadaan terburuk bahwa ia telah menjadi milik orang lain. Aku akan tetap menemuinya.

Akhirnya aku kembali lagi kesini. Ke tempat dimana kami pertama kali bertemu, dia sangat dingin saat pertama bertemu denganku sangat kontras denganku yang merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ditempat inilah aku menyatakan perasaanku yang sempat ditertawakannya karena menganggap aku hanya bercanda. Tapi ditempat ini pula aku menunggunya sebelum aku berangkat, yang justru tak kunjung datang. Dan mulai saat itu aku mengerti bahwa ia benar-benar tidak ingin bertemu denganku lagi. Hubungan kami telah berakhir.

Aku berjalan menelusuri jalanan kecil menuju ayunan tempat kami dulu menghabiskan waktu bersama. Ditempat, dimana dulu kami saling memandang dan tersenyum. Dan seketika tubuhku menegang saat melihat tempat itu, hatiku kembali berdebar. Ternyata aku masih sangat mencintainya, mataku terasa panas saat ini.

“Kyungsoo-a..”

Kita selalu bersama, cerita kita tidak akan pernah berakhir. Aku akan terus berpegang padamu...

.

.

No comments:

Post a Comment