Wednesday, May 9, 2018

Peterpan Series - Byun Baekhyun | Korean Stuff Addict

Previous Series [1]


# Byun Baekhyun

Tubuhku bergetar melihat pemandangan didepanku. Seketika memori tentangnya berkelebat seperti roll film yang diputar kembali. Dan ini sungguh menyedihkan, karena aku tidak bisa kembali ke masa lalu dan merebutnya ketika dia telah bersama orang lain.

Masih lekat dalam ingatanku, dan seakan deja vu, kejadian itu terulang kembali.

//Flashback

“Hya..!! Cepat berikan uangmu gadis jelek!!” teriak pemuda tinggi itu pada seorang gadis SMP, membuatnya gemetar ketakutan. Tangannya memegang kuat tas yang ia bawa, menolak untuk memberikan uangnya barang sesen pun pada pemuda-pemuda dihadapannya.

“Berikan padaku!!” teriak pemuda lainnya sambil menarik-narik tas merah kotak-kotak itu.

“Ti..tidak mau!” gadis itu memberontak.

“Berikan!!” seorang lainnya menarik rambut panjang gadis itu dari belakang, membuat gadis berwajah manis itu meringis kesakitan.

“Kumohon..lepaskan aku!” gadis itu masih berusaha mempertahankan tasnya, jika saja ia tidak sedang sangat membutuhkan uang itu, sudah dari tadi ia memberikan semua uang yang dimilikinya dan berlari menjauh dari para berandal itu.

“Lepaskan dia!!” suara berat seorang pemuda menghentikan aksi pada pengganggu tadi. Gadis itu berusaha melihat orang yang memberinya waktu untuk sekedar bernafas lega dari ekor matanya. Rambutnya yang tertarik kebelakang tadi membuatnya sulit untuk melihat selain memandang langit.

“Ho..ho..apakah dia pangeranmu?” tanya pemuda yang menjambak gadis tadi.

“Jangan mencoba untuk ikut campur!!” teriak pemuda yang tadi berusaha untuk menarik tas.

“Lepaskan dia!” ulang pemuda yang baru datang tadi. Membuat sang pemuda tinggi menggeram kesal, dia lalu mengendikkan bahunya diikuti gerakan kepalanya.

“Habisi dia..” desisnya lalu menarik lengan gadis tadi.

Namun kesalahan besar rupanya bagi para pengganggu tadi, Byun Baekhyun pemuda heroic tadi menyeringai senang. Ia takkan kecewa dengan sabuk hitam yang telah dikantonginya. Dalam waktu singkat kedua pengganggu tadi telah meringkuk ditanah menahan sakit. Sang ketua geng tadi menggeram kesal melihat ketidakbecusan anak buahnya dalam menghadapi pemuda pendek yang lebih terlihat seperti anak kecil itu, ia menghempaskan tubuh gadis itu lalu berjalan ke arah Baekhyun. Sayang nasibnya sama seperti kedua anak buahnya, mereka lari terbirit-birit sambil memapah pemuda tinggi tadi yang telah kalah telak.

“Kau tidak apa-apa?” Baekhyun menghampiri gadis tadi.

“Aku tidak apa-apa, terima kasih” Baekhyun membantu gadis itu untuk berdiri.

“Kenapa kau tidak memberikan saja apa yang mereka minta?” tanya Baekhyun sambil membersihkan debu yang menempel di bahu gadis itu.

“Tidak bisa, aku sangat membutuhkan uang ini. jika saja aku sedang tidak membutuhkannya aku akan memberikannya walaupun dengan terpaksa dan lari menjauh dari mereka”gadis itu menatap Baekhyun setelah selesai membersihkan roknya. Mata mereka bertemu, membuat jantung lelaki itu sedikit berdebar melihat  mata bulat gadis itu. Sangat cantik. Ia mengusap tengkuknya merasa canggung dan salah tingkah dengan apa yang baru saja dirasakannya.

“Memangnya kau sedang membutuhkannya untuk apa?” entah hanya perasaan Baekhyun saja atau memang benar, ia melihat pipi gadis itu merona. Tangannya yang lebar bergerak mendekati pipi chubby itu.

“Eh..” gadis itu terkejut.

“Pipimu kotor..” Baekhyun membersihkan debu di pipi putih gadis kecil itu.

“Ayo, aku akan mengantarmu pulang!” Baekhyun menarik pergelangan kecil tangan gadis itu, begitu pas dalam genggamannya.

“Dimana rumahmu?” 

Mereka berjalan tanpa saling berbicara, hanya rasa canggung yang menyelimuti keduanya. Gadis kecil itu sesekali melirik kearah Baekhyun yang menjulang tinggi disampingnya mengenakan seragam SMA yang sedikit berantakan. Melihat wajah Baekhyun ia terkikik kecil, wajah pemuda itu lebih mirip seperti anak SMP.

“Disinikah rumahmu?” Baekhyun menghentikan langkahya menoleh kearah gadis tadi. Gadis itu hanya mengangguk.

“Masukklah!” Baekhyun baru saja melepaskan genggaman tangannya ketika dia kembali menarik tangan itu membuat gadis di depannya mengernyit bingung.

“Siapa namamu?” 

“Baek Ahra ..” gadis itu menjawab polos. Baekhyun tersenyum mengacak puncak kepala gadis itu.

“Aku Byun Baekhyun”

“Ahra-a, hati-hati..” pemuda itu mengecup pipi kiri Ahra, membuat mata bulat itu semakin membulat. Pemuda itu berbalik sambil melambaikan tangannya meninggalkan gadis itu dalam kebisuannya.

//

Aku masih mematung ditempatku melihatnya ada didepan sana. Dia masih tetap sama, mata bulat itu aku merindukannya. Akhirnya aku bertemu dengannya lagi. 

“Lepaskan dia!!” Dan ini benar-benar seperti deja vu. Aku bisa melihat mata bulat itu terkejut melihatku.

“Kau tidak apa-apa?” penampilannya masih sama, selalu terlihat manis. Dia tersenyum.

“Terima kasih..”

Kuharap kali ini aku bisa memilikimu. Tolong jangan tinggalkan aku. Aku bagian dari masa lalumu ada disini. Meskipun sekarang kau masih menjadi milik orang lain, cerita kita tidak akan pernah berakhir. Karena kita akan bertemu lagi...

No comments:

Post a Comment